Postingan

Sepenggal Kisah Tentangnya (2)

“Andaikan kau ada disini, mungkin keluarga kita terasa utuh dan sempurna.” Rabu, 6 Agustus 2009 adalah hari yang sangat membuatku tak berhenti menangis. Hari ini adalah hari meninggalnya adikku yang kedua setelah Adel. Sebelumnya aku diberitahu oleh pamanku kalau ibuku sudah melahirkan, dan anaknya perempuan (lagi). Namun aku tak begitu mempercayainya karena bukan ibu atau bapakku yang mengabariku hal itu. Tak lama setelah itu, bibiku dari kampung mengirim pesan ke bibiku yang di Bandung kalau anak ibuku a.k.a adikku meninggal dan aku harus mengabari kakekku yang saat itu sedang berada di Bandung. Aku yang membaca pesan itu tentu saja dengan spontan menangis dan tak mampu berkata apa-apa. Malam harinya aku dijemput kakekku untuk pulang ke kampung halamanku yang berada di Majalengka. Dan saat itu aku masih saja tak bisa menahan linangan air mata yang tak bisa berhenti dari pelupuk mataku. Entah apa yang ada di pikiranku saat itu sehingga aku benar-benar tak mampu menahan li...

Harapan?

Setiap manusia pastinya memiliki sebuah harapan, dua buah atau lebih dari itu. Setiap orang pasti selalu berdoa dan berharap untuk menjadi seseorang dengan pribadi yang lebih baik. Tentu saja. Doa itu tak hanya dipanjatkan seseorang ketika seseorang tersebut ulang tahun, perayaan tahun baru (baik itu tahun baru Hijriyah maupun tahun baru Masehi), tetapi setiap hari. Setiap orang memiliki mimpinya masing-masing, ada yang ingin k a ya, ingin bahagia, ingin sukses, dan masih banyak lagi. Sama seperti orang lain, akupun memiliki begitu banyak harapan. Namanya juga harapan, sebuah keinginan yang semoga saja dapat menjadi kenyataan kan? Harapanku begitu banyak, sehingga terkadang aku pesimis dengan harapan-harapan yang aku miliki tersebut. Namun, sebagai manusia bukannya kita harus selalu optimis terhadap sesuatu ya? Aku terkadang berpikir, ‘apa aku bisa menjadikan semua harapanku menjadi nyata?’. Dan pikiran seperti itu selalu membuatku galau dan terus menerus memikirkannya tanpa ada ...

Pelantikkan HMPB-ku

Hari ini adalah tanggal 6 Februari 2015. Hari ini aku meliburkan diri dari pekerjaanku karena organisasi baruku. Hari ini hari yang sangat penting (menurutku). Hari ini adalah hari pelantikan kepengurusan baru di Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HMPB). Ada sekitar 50 pengurus baru yang akan dilantik hari ini. Rangkaian acara pembukaan berlangsung lancar dengan dihadiri oleh beberapa pemuka atau pejabat di sekitar kampusku. Sambutan demi sambutan akhirnya tersampaikan oleh pemuka yang menghadiri pembukaan tersebut dengan isi dan harapan yang kurang lebih sama yaitu harus mampu membuat himpunan ini lebih baik dan berkembang dari sebelumnya. Sebuah pesan yang simple dan monoton sebenarnya, namun tentu saja dalam practice nya itu semua butuh waktu dan sulit. Bagaimana tidak? Sulit untuk menyatukan berpuluh-puluh kepala dengan tujuan yang sama. Ahh sudahlah ini bukan saatnya berbicara mengenai hal itu. Ya, kembali ke topik awal. Tibalah saatnya kami dilantik. Dengan disaksikan o...

Saya Lupa, Hanya Saya yang Ingat

Hari ini merupakan hari yang sangat menguras otakku. Mengapa? Karena hari ini pikiranku diliputi oleh kejadian-kejadian yang telah lalu. Aku tahu ini adalah kesalahanku karena selepas sahur pagi tadi aku membuka folder photo di lappy -ku dan melihat foto-fotoku dengan keluarga dan teman-temanku. Dan hasilnya adalaaaaaahhhh... saya berhasil flashback tingkat dewa. Ternyata benar ya kalau rindu alias kangen sendirian itu adalah hal yang paling menjengkelkan, apalagi orang yang kita kangenin itu gak kangen sama kita. Makin berasa deh rindu sendiriannya. Ya, karena gak ada orang yang bisa dijadiin tempat flashback yang enak, alhasil saya memilih menuliskannya di dalam blog saya ini. Sekalian mencoba untuk mengaktifkan kembali dunia ke- blog -an saya hehe. Ya. Gara-gara saya melihat-lihat foto yang ada di folder, saya jadi ingat berbagai macam cerita yang ada di separuh kehidupan saya. Mulai dari kebersamaan saya bersama keluarga saya, keceriaan saya bersama teman-teman SD saya, ke...

Oprec Himpunan Mahasiswa

Hari ini,  entah tanggal berapa, aku mengikuti sebuah open recruitment himpunan program studi-ku di kampus. Aku sebenarnya agak sedikit ragu untuk mengikuti pendaftaran ini. Karena apa? Karena aku belum pernah mencicipi organisasi sama sekali. Dulu, aku hanya pernah mengikuti beberapa ekstrakulikuler di sekolah. Untuk OSIS atau MPK mungkin aku waktu itu memang belum mumpuni. Dan sekarang, aku berada disebuah ruang yang kusebut ruang tunggu dalam open recruitment himpunan prodiku. Sebelumnya aku dan beberapa temanku berkumpul untuk memastikan syarat-syarat yang dibutuhkan terpenuhi dengan lengkap. Kami tak henti-hentinya menge-check, check dan check ulang kelengkapan data kami. Sampailah disaat kami harus menuliskan biang apa yang menjadi prioritas kami dalam himpunan tersebut. Saat itu aku sangat tertarik dengan bidang KPPM (Kerjasama, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat). Alasannya? Karena aku ingin lebih bisa bersosialisasi dengan masyarakat. Alasan yang aneh memang, tapi mem...

Satu Hari Setelah Hari Itu

19 November 2014 Hari ini aku tidak pergi kuliah karena peristiwa yang terjadi tadi malam. Aku tak pernah membayangkan sebelumnya bahwa aku akan mengalami kejadian seperti itu. Kecelakaan. Siapa yang menginginkan kejadian tak mengenakkan seperti itu? Aku rasa tak pernah ada yang menginginkannya. Ya. Akibat peristiwa semalam, hari ini aku harus melewatkan dua praktikum dan 6 sks di kampus. Sungguh-sungguh hal yang sangat merugikan. Pagi hari setelah peristiwa itu, aku terbangun dengan tubuh yang hampir seluruhnya sakit. Mata kananku sulit untuk terbuka karena terhalang bengkak ditulang pipi kanan dan perban yang dokter jaga pakaikan tadi malam. Ahh rasanya sangat tak mengenakkan. Setelah bangun, aku bergegas ke kamar mandi karena kebelet pipis, tak lupa aku menggosok gigi dan mencuci sebagian mukaku yang tak terluka. Ya. Akibat kejadian tadi malam, aku harus mencuci mukaku yang sebelah kiri saja, karena muka bagian kananku banyak yang luka. Keluar dari kamar mandi, bibiku mel...

Trauma

“Yaa Allah Yaa Rabb, jika ini yang disebut trauma, bantu aku untuk memperbaikinya, karena aku benar-benar tidak ingin hal yang buruk itu terulang kembali dalam kehidupanku.” Trauma. Aku mengartikannya sebagai sesuatu yang takut untuk kuulangi atau takut akan hal yang tidak ingin terulangi. Apa yang pernah terjadi dalam hidupku sedikit banyak telah memberiku pelajaran yang sangat berharga, namun hal-hal yang tidak kuinginkan tentu saja tidak luput dari rasa trauma yang terkadang mendera pada diriku. Seperti yang kualami ketika aku terjatuh dikelas 6 SD, saat itu lututku terkilir sehingga aku sangat takut jika ada orang yang memegang lututku. Begitu juga dengan peristiwa yang kualami akhir-akhir ini. Kejadian dimana aku terjatuh dari motor. Ya. Peristiwa itu membuatku trauma. Bukan trauma yang sangat fatal sih, namun gara-gara kejadian itu, aku jadi takut terjatuh dan takut hal itu terulang kembali. Trauma ternyata memiliki sisi positif dan negatifnya. Positifnya, kita jadi...