Ketika Tuhan Mempertemukan Kita (Lagi)
*LANJUTAN*
Setelah gue gak kerja lagi di
toko baju, gue stay at home dan
mencoba belajar soal-soal SBMPTN dari buku yang gue beli. Sampai suatu hari gue
twitter-an sama sesorang yang udah
gak asing lagi buat gue. Cenia. Kita ngobrol banyak hal di medsos itu dan gue
cerita kalau gue lagi nganggur dan dia pun megajukan sebuah penawaran “Bapak
aku lagi butuh pegawai, kamu mau gak bantuin bapak aku?” gue yang baca itu
langsung bilang ke nyokap dan setelah beberapa hari akhirnya gue diizinin
nyokap buat pergi ke Bandung dan kerja di bapaknya Cenia.
Selasa, 5 Februari 2013 gue pergi
ke Bandung sendirian dan hanya diantar dengan doa restu nyokap gue. Besoknya
gue janjian sama Cenia di Borma Cikutra jam 10 pagi. Jujur saat itu gue
deg-degan, maklum gue udah lama gak ketemu dan gak deket sama dia, dan gue juga
agak minder karena dia udah kuliah sedangkan gue cuma luntang-lantung gak jelas
di rumah. Setelah sampai di depan Borma Cikutra, gue sms dia dan bilang kalau
gue udah di Borma. Gue liat kea rah gang depan Borma dan gue liat sesosok
makhluk Allah yang gak asing buat gue hehehe.
Dan akhirnya Allah mempertemukan
lagi gue dan sahabat SMP gue –terima kasih ya Allah-. Gue liat dia bawa sepeda
dan senyuim ke arah gue. Kita pun berjalan menuju rumahnya dan sepanjang
perjalanan dipenuhi dengan cerita dan kisah kita –maklum udah hampir 6 tahun
gak deket-. Sesampainya gue di rumah dia, gue lanjut ngobrol-ngobrol lagi sama
dia, ngobrol tentang temen-temen SMP, tentang SMA kita masing-masing dan
tentang SNMPTN dan tes-tes lainnya. Setelah itu gue pun ngobrol sama bapaknya
Cenia, dan bapaknya Cenia pun menyerahkan semua keputusan ke gue mau bantuin
disitu atau nggak. Dan akhirnya gue mutusin buat bantuin kerja di bapaknya
Cenia.
Karena ke-intensifan komunikasi
kita, aku dan Cenia jadi deket lagi. Dia ngasih aku banyak banget kumpulan
soal-soal poltekkes karena aku juga punya niatan buat nerusin kuliah di
poltekkes. Dia anter aku ke poltekkes yag di gunung batu, yang di pajajaran,
dan masih banyak lagi. Orang tua Cenia pun sangat baik sama aku. Ya Allah
terima kasih karena engkau telah memberiku orang-orang yang baik.
Dan dari kisah diatas, akhirnya
gue percaya kalau memang jodoh, ya pasti ketemu lagi. Dan kayaknya gue dan
Cenia emang ditakdirkan oleh Allah untuk terus bersahabat, sama seperti harapan
gue di surat yang gue tulis buat Cenia di hari ulang tahunnya yang ke
tigabelas. Dan ada penggalan kata-kata Cenia yang bikin gue inget semua
kejadian ini dan menuangkannya dalam tulisan di blog ini. Begini katanya….
“Tapi yang penting mah saling mengingatkan saja. Perjalanan masih
panjang. Kalau kita dikasih umur panjang mah.. Seneng da. Udah dari lama Cenia
pengen bilang gini.
Tan –semenjak gue ketemu lagi sama Cenia, gue jadi dipanggil Tante
sama dia, huft-, inget gak? Waktu dulu
Cenia ulang tahun satu SMP, tante pernah kasih surat yang bilang kalau kita
bakal jadi sahabat selamanya.
Pas naik kelas dua, tiga sampe lulus SMA, kita lost contact dan mulai contact-an
lagi di twitter. Tapi itu yang Cenia
senengin. Kata-kata tante itu, diijinin sama Allah buatjadi masa depan kita.
Emang udah jodohnya kita ketemu dan saling melengkapi buat jadi
sahabatkayak gini. Walaupum udah hampir 6 tahun gak contact. Itulah yang namanya jodoh, pasti ketemu
lagi. Dan Cenia pengen kita asa, buat selamanya. Cenia ada buat tante, dan
tante ada buat Cenia.
I Love you so much and I miss you, we must be together *big
hug*”
Aamiiin. Semoga ya semoga kita
bisa seperti itu. Aamiiin. I love you too Cenia sayang ({}).
Jadi, inilah kisah dimana kuasa Allah untuk mempertemukan makhluk-Nya dengan
banyak cara. Dan pastinya cara-Nya sangat unik dan tak pernah di duga-duga.
Terima kasih ya Allah :’).
ya Allah, tante.....
BalasHapussebel ah, baca di kampus....
malu nangisnya :D
makasih yah, makasih buat semuanya, makasih buat Allah yang nakdirin kita buat sama-sama lagi..
Jodoh itu datang di waktu yang tepat, dan di tempat yang tepat..
huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa :'(