Baksos LKSA Amanah Ummah


Jumat, 11 Juli 2014

Hari ini aku meluangkan waktuku untuk acara bakti sosial yang diadakan oleh HMPB (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seharusnya aku hari ini melakukan kegiatan yang biasa aku lakukan, yaitu bekerja di Pernik Bandung.

Sejak pagi aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Setelah sampai di kampus, aku mengunjungi rumah temanku yang berada di dekat kampus. Setelah itu kamipun berjalan menuju kosan kakak tingkatku yang menurutku lumayan jauh jaraknya. Setelah sampai di kosan kakak tingkatku, kamipun mengobrol kesana kemari sambil menunggu anak-anak yang lain datang.

Setelah shalat Dzuhur, aku dan temanku memutuskan untuk pulang ke rumah temanku dulu untuk mengambil motor. Saat itu turun hujan, untungnya aku sudah bekal payung untuk pencegahan. Sesampainya di rumah temanku, kami beristirahat sebentar dan tak lama setelah itu kami pergi ke Mesjid Kifa dan bertemu dengan kakak-kakak tingkat yang sudah lebih dulu sampai disana.

Dari semester 3 yang ikut hanya 3 orang, yaitu aku, Popi dan Anton. Tadinya Yuniza dan Fauzan juga berencana untuk ikut, namun sayang mereka sedang sakit –semoga lekas sembuh yaa-. Sekitar jam 3 sore, kami pergi ke LKSA (Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak) atau Panti Asuhan Amanah Ummah di jalan Cicukang Arcamanik Bandung.

Sesampainya kami disana, kami langsung menuju mesjid Amanah Ummah untuk menunaikan shalat ashar. Setelah shalat ashar, kamipun berkumpul di LKSA Amanah Ummah untuk bersilaturahmi dengan adik-adik yang tinggal disana. Kulihat ada banyak adik-adik disana, mereka didominasi oleh kaum adam. Kulihat begitu lepasnya tawa mereka, padahal aku tau mereka tak seberuntung aku.

Setelah melakukan acara pembukaan, disana kamipun mendengar beberapa cerita dari bapak pengurus LKSA Amanah Ummah tentang asal mula adik-adik yang diasuh disana. Sebagian dari mereka sudah tidak memiliki ayah, tidak memiliki ibu, bahkan ada pula yang tidak memiliki keduanya. Dan yang paling membuatku terharu adalah adanya beberapa anak yang sudah dititipkan di LKSA Amanah Ummah itu sedari bayi, ada yang dititipkan di usia 3 bulan, 2 minggu, 10 hari bahkan ada pula yang dititipkan dari usia 3 hari. Dan satu lagi yang paling menyiksa bathinku, yaitu adanya anak yang tidak diketahui asal-usulnya sedari bayi. Astagfirullahaladzim..

Betapa teririsnya hatikku melihat keadaan dibalik senyum mereka. Lalu aku mulai membandingkan dengan keadaanku, aku seharusnya bersyukur kepada Allah karena aku masih memiliki orangtua yang lengkap, dapat mengenyam pendidikan sampai kuliah, masih saja dibiayai oleh kedua orangtua, dan tentu sangat banyak yang seharusnya aku syukuri. Namun nyatanya, dibalik kesempurnaan kasih sayang yang orangtuaku berikan padaku, aku masih saja melakukan hal-hal yang tak seharusnya aku lakukan, seperti membantah perintah kedua orangtuaku, selalu melakukan aksi ‘ngambek’ ketika apa yang mereka lakukan atau berikan tak sesuai dengan keinginanku.

Ya Allah Ya Rabb, betapa buruknya aku, bukannya aku bersyukur, aku malah terkadang melakukan hal-hal yang tak perlu itu. Ya Allah, aku sangat mencintai dan menyayangi kedua orangtuaku. Ya Rabb, izinkan diri ini melakukan dan memberikan yang terbaik untuk kedua orangtuaku ya Allah. Berikan mereka kebahagiaan dunia dan akhirat ya Allah. Berikanlah mereka ampunan atas segala dosa yang telah mereka lakukan ya Allah ya Rabb.. Dan berikanlah mereka tempat terbaik di Surga-Mu nanti ya Rabb.. Dan jadikanlah hamba, adik-adik di LKSA Amanah Ummah, dan seluruh anak-anak di dunia ini menjadi anak yang shaleh dan shalehah (berguna bagi bangsa, Negara, dan yang paling penting adalah berguna untuk agama). Aamiiin.

“Allahummagh-fir Lii Wa Liwaalidayya Warhamhumma Kamaa Rabbayaanii Shagiraa.”
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orangtuaku dan sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku sewaktu kecil. Aamiin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Berakhiran "I"

Dzawin SUCI4

MoveOn