Pertemuan Pertama


Hari ini pertemuan pertama gue dengan seorang teteh-teteh yang gue kira bakal gantiin posisi Dhiya di Pernik Bandung. Dhiya udah hampir satu minggu gak masuk kerja. Jadi yang kerja pada saat itu cuma gue. Mungkin Bapak kira Dhiya udah gak mau masuk kerja lagi karena selalu gak ada kabar kalau gak masuk kerja.

Namanya Lina. Pertama kali melihatnya pastinya gue ngerasa dia sangat asing –maaf ya teteh- maklum kan namanya juga baru liat. Dia sepertinya orang yang sangat ramah. Dia sangat akrab dengan Bapak dan Mbak. Sebelumnya gue gak tau kalau dia itu adalah sepupunya Cenia, jadi pantes aja kalau udah kenal sama yang ada di rumah Cenia.

Pada hari itu, Dhiya (lagi-lagi) gak masuk. Teteh itu datang dianter Abahnya. Saat itu gue gak banyak bicara, karena gue selalu jadi anak yang ansos kalau ketemu sama orang yang baru pertama kali gue kenal. Dia tersenyum ke arah gue. Gue cuma bisa balik senyum lagi sama dia.

Dis selalu manggil gue ‘teteh’ –huft emang gue setua itu apa dipanggil teteh segala, pikir gue-. Dia pun mulai banyak nanya-nanya ke gue. Mulai nanya nama gue, tempat tanggal lahir gue, zodiac gue, shio gue, makanan dan minuman favorite gue, sampe ke golongan darah gue –yakaleeeeeee- hehehe. Nggak deng dia cuma nanya beberapa hal yang penting aja kek nama gue dan asal gue datang –gue jawab aja gue berasal dari bintang, kek yang di pilem sinteron itu… hahaha-.

Setelah dia tau kalau gue lebih muda dari dia, akhirnya dia mengakhiri panggilan ‘teteh’ yang sebelumnya dia tujukan ke gue. Setelah beberapa bulan, gue makin deket sama teteh itu. Dia juga tau kalau gue sering banget kode-kode-an kalau lagi ngobrol, sering menyelipkan kata-kata curcol dalam obrolan dan yang paling dia tau adalah gue korban PHP kelas kakap para lelaki –yelah lebay-.

Setiap hari, selalu aja ada banyak cerita yang gue ceritain ke teteh itu, cerita tentang cowok, tentang keluarga, tentang impian gue, tentang banyak hal deh pokoknya. Dan ternyata teteh itu pernah sekolah di komplek SD yang sama kayak gue, jadi kalau kita ngobrolin itu pasti nyambung.

FYI, teteh itu nama lengkapnya Lina Sastika Rosalina –lupa lagi- hahaha. dia lahir 1 Juni 1989, lima tahun diatas gue. Dia anak Tekpang Universitas Pasundan. Dia anak ketiga dari tiga bersaudara. Dia udah pacaran sama pacarnya selama hampir 4 tahun dan rencananya dia bakal menikah di tahun 2015 –aamiiiin semoga ya teh J-. Dia anaknya cukup dewasa, baik, pokoknya TOP banget deh hehehe.

Oiya, ini ada sepatah kata buat teteh dari aku hehehe.

“Dear Teh Lina yang aku sayangi, terima kasih karena teteh udah mau mendengar semua cerita aku. Terima kasih karena teteh udah mau jadi peta berjalan buat aku –maklum Teteh Lina ini tau banget semua jalan yang ada di Bandung, jadi kalau gue gatau jalan, tinggal calling dia aja. Hehehe-.
Terima kasih karena udah mau jadi teteh aku yang selalu memberi aku berbagai nasihat dan petuah yang baik buat aku. Terima kasih karena sudah mau menerima aku yang banyak kekurangan dan kelemahan ini sebagai temen teteh. Terina kasih banyak deh pokoknya.
Maafin aku juga karena selama ini aku selalu banyak salah sama teteh, selalu egois, dan melakukan sesuatu yang mungkin secara langsung atau tidak langsung menyinggung teteh. Pokoknya aku minta maaf atas segala hal yang pernah aku lakukan dan aku ucapkan ke teteh. I love you, because of you, I can speak English for a little. You teach me words which I didn’t know what the meaning of. Thank you so much for everything that you gave to me. Hehe.
From Mrs Lebay (Yuli Apriliani) who always be your sister. Hahahaha :D.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Berakhiran "I"

Dzawin SUCI4

MoveOn