Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

Peristiwa Di Malam Rabu #chapter2

Aku tersadarkan oleh bapak yang membantuku bangun dari posisi terjatuhku. Bapak tersebut bertanya "Kenapa Neng?" kepadaku, aku yang benar-benar baru sadar tak mengerti apa yg terjadi, yang kutau tulang pipi kanan dan ujung bibir kananku sakit. Didalam upayaku untuk mengingat apa yang terjadi barusan, seorang ibu yang hamil membuatku 'stress' dengan rentetan pernyataannya yang memintaku bertanggung jawab karena tak sengaja menyenggolnya ketika aku terjatuh tadi. Aku yang belum sepenuhnya sadar (masih seperti mimpi) dengan spontan meminta maaf kepada ibu tersebut, dan melontarkan sejumlah alasan yang kurasa masuk akal untuk menjadi alasanku yang tak sengaja kusenggol. Namun ternyata usahaku sia-sia. Ibu itu terus-menerus mendesakku untuk mengantarnya melakukan check-up pada janinnya. Aku kebingungan. Ibu tersebut seolah-olah menyudutkanku. Bapak-bapak yang membantuku banyak yang meminta ibu tersebut tak membrendelku dengan banyak pernyataan karena mereka melihat kondis...

Peristiwa Di Malam Rabu

Selasa, 18 November 2014 Tadi malam, Presiden Jokowi mengumumkan kenaikan harga bbm dari 6500 menjadi 8500. Menggerutu? Pasti. Ak tak mau rugi 2 ribu untuk membeli bensin. Memang sih 2rb tak seberapa, tp kan setidaknya 2rb itu bisa kubelikan gorengan 4macam di kantin belakang uin. Ahh sudahlahh yang pasti itu semua ibarat nasi yang sudah jadi bubur, sudah tak bisa diganggu gugat. Hari ini, aku kuliah pukul setengah satu siang, dan aku bisa bekerja dulu paginya. Sekitar jam 12, aku pergi ke kampus, saat itu hujan, namun hujannya hanya sampai YPKP. Aku yang telah menggunakan jas hujan menyalakan righting kiri untuk melepas jas hujan yang ku kenakan. Setelah sampai kampus, aku menjalani perkuliahan seperti biasanya. Ketika perkuliahan selesai, aku yang biasanya langsung pulang untuk kembali bekerja, saat itu harus mengerjakan laporan yang issue-nya akan dikumpul besok. Aku yang memang belum selesai mengerjakannya buru-buru memberi pesan pada teman kerjaku bahwa aku tidak kembali bekerja...

Hujan Di Bulan November

Hujan di bulan November. Bulan ini menjadi bulan pertama hujan turun berhari-hari. Di bulan-bulan sebelumnya, hujan hanya datang sesekali hanya untuk membahasi muka bumi yang mulai kering termakan kelakuan-kelakuan manusi yang tak merawatnya. Aku bersyukur, ternyata hujan tidak pundung dan masih mau datang ke tanah Pasundan meskipun dia datang terlambat. Beberapa hari di awal November ini hujan selalu datang. Biasanya aku menyediakan seperangkat jas hujan dalam bagasi motor kesayanganku. Hari ini kuliah pulang lebih awal. Dosen salah satu mata kuliah tidak hadir dengan alasan yang tak pernah ingin ku tahu. Aku hanya bersyukur jika dia tidak mengajar, itu berarti aku memiliki kesempatan untuk menebus waktu kerjaku yang semakin hari semakin menipis. Sekitar pukul 2 siang, awan hitam sudah mulai menyelimuti langit di sekitar daerah Cibiru. Aku yang saat itu baru keluar kelas mata kuliah Ilmu Fiqh bergegas berjalan ke parkiran dekat gedung W untuk mengambil si Beat Merah . Dengan sed...

NOVEMBRRRRR!!!

Bulan ini bulan November. Kata orang dulu, nama bulan yang berakhir dengan kata ‘BER’ seperti September, Oktober, November dan Desember biasanya hujan. Tapi sepertinya itu terjadi di jaman dulu. Jaman dengan cuaca yang masih stabil dan teratur. Tidak seperti sekarang, cuaca sudah tidak teratur dan stabil. Musim hujan dan musim kemarau sulit ditentukan lagi bulan-bulannya. Ya, semua terjadi akibat dari pemanasan Globa atau lebih gaulnya sih dibilang Global Warming. Tapi akhirnya, diawal bulan November ini, hujan perlahan menyelimuti Indonesia khususnya kota kembang yang kucintai ini, Bandung –Alhamdulillah-. Meskipun telat, aku tetap bersyukur dengan mulainnya musim hujan. November? Aku rasa ini harus diganti dengan nama NOVEMBRRRR untuk menunjukkan bagaimana dinginnya hari-hari di awal bulan Novembrr ini. Menurutku, musim hujan terkadang menjadi dua mata uang yang berbeda, yaitu menguntungkan dan merugikan. Menguntungkannya? Bikin adem dan tentu saja ini menjadi berkah bagi para p...

CONGRATULATION PERSIB!

Jumat, 7 November 2014 Malam ini adalah malam Sabtu –yaiyalah-. Malam dimana klub favorite-ku bertanding di laga Final Indonesian Super League . Ya Persib Bandung. Persib Bandung adalah klub sepak bola yang aku sukai. Aku menyukai klub ini sejak aku duduk di kelas 6 SD. Dulu, aku sempat membenci pertandingan bola yang disiarkan di sebuah stasiun televisi. Dengan adanya pertandingan sepak bola, itu berarti aku tidak dapat menonton sinetron yang kusukai karena  bapak pasti sudah staytune didepan TV dengan channel sepak bola. Di jaman SD, aku tidak begitu dekat dengan bapakku, sehingga aku mencoba untuk menyukai pertandingan sepak bola agar bisa dekat dengan bapak. Mulai dari nanya-nanya mana tuan rumah dan tamu, kenapa bisa pelanggaran, kenapa offside , dan lain-lain. Tapi karena itu pulalah aku jadi ketagihan nonton pertandingan sepak bola, khususnya Persib yah. Dulu, aku masih sangat ingat ketika aku dan beberapa temanku menonton pertandingan Persib bersama di rumah teman, saa...

Welcome (Semester 3)

Selamat datang di semester 3. Semester yang dilihat dari jadwal awal mah masih gampang buat dijalanin dan masih ada waktu untuk tetap nyambil kerja di Pernik Bandung, tapi faktanya jadwal itu bener-bener terhimpit dengan banyaknya jadwal praktikum dan gunta-ganti jam karena ada hal ini itu. Bayangin aja, hari Senin yang jadwal awalnya cuma dari jam 10 sampai jam 2 tiba-tiba berubah menjadi jam setengah sembilan sampe jam empat sore. Ya, jadwal ini berubah gara-gara praktikum Struktur Hewan a.k.a SUHE yang nyempil di jam kedua, dan jeda sekitar satu jam setengah sampe masuk lagi di jam setengah satu dengan mata kuliah yang lumayan ngeboring-in , yaitu Ilmu Fiqh. Dan ditutup dengan mata kuliah PKG (Perkembangan Kepribadian Guru) sama bu Sri. Dan Alhamdulillahnya, sekarang Bu Sri gak seboring mata kuliah Ilmu Fiqh. Hari Selasa, hari yang bener-bener ngejepit. Kenapa? Karena dihari ini Cuma ada satu jadwal mata kuliah dan cuma dua sks, di jam setengah satu. Lumayan sih, bisa kerja da...

5 Oktober 2014

Minggu, 5 Oktober 2014 Hari ini hari Minggu, hari Raya idul Adha, hari jadi TNI, hari ulang tahun VCR, dan hari yang sesuatu banget buat aku. Inget kisah tepat 4 tahun lalu, dimana aku dan dia yang hanya bisa ‘jadi teman’ dan kisah di-PHP-in doi tahun lalu. Ada apa dengan tahun ini? Alhamdulillah tahun ini di tanggal yang sama kayak dua kisah menyakitkan itu, aku sendiri. Gak ada lagi pemain pembantu pria yang menjadi actor di tahun ini. Sesuatu banget yah? Ya seenggaknya ini bakal jadi kisah yang beda dari tahun-tahun sebelumnya. Daripada di PHP-in, ya mendingan gak ada sama sekali kan? Sepi sih emang, gada orang yang bisa bikin perasaan ini melayang-layang lagi, tapi kalau dia Cuma jadi pemeran pembantu yang Cuma lewat gitu doang mah percuma. Kan pengennya sama orang yang bener-bener jadi pemeran utama di hidup aku, ya mungkin Allah belum mempertemukan aku sama dia, tapi aku yakin kok, Allah selalu memberi jalan buat aku dan dia ketemu nantinya. Dan pastinya aku dan dia ...

Sepenggal Kisah Tentangnya

Terlahir di Bandung pada 22 November lima belas tahun yang lalu. Gadis ini kini telah menjadi seorang murid SMP di salah satu SMP Negeri di daerahnya. Badannya tetap saja seperti yang dulu, kurus, tinggi, rambut tipis, dan pipi yang agak sedikit chabi. Iya, dia adalah Adelia Rahmawati. Adikku. Di usiaku yang kelima tahun, aku sangat tidak mengharapkan kehadiran seorang adik dalam hidupku. Saking tidak maunya, aku sempat memukul-mukul perut ibuku yang sudah ku ketahui bahwa ibuku sedang mengandung. Saat ibuku mengandungnya, aku memang terlihat seperti gadis kecil yang selalu berulah. Mulai dari jatuh dari sepeda (sampai ibuku lari-lari untuk menolongku), hingga hampir tenggelam di kolam renang (sampai ibuku ikut terjebur ke dalam kolam renang). Sungguh suatu sikap yang tidak terpuji kala itu. Namun semua itu berubah saat dia terlahir ke dunia. Ketika melihatnya, aku sudah merasa sangat menyayanginya. Aku tak henti-henti menciuminya ketika dia terbaring diatas box bayi yang ada...

Kecerobohan Penyebab Penyesalan

“Tring.. Tring…” bunyi notifikasi Blackberry Messenger ku berbunyi. Ku lihat nama yang terpampang di notifikasi yang selalu bergerak ketika aku belum membacanya. “Tumben bunyi” pikirku. Biasanya malam minggu itu, handphone ku tak pernah berbunyi senyaring malam ini. Walaupun berbunyi, biasanya hanya chat yang menurutku tak penting dari group atau broadcast message yang tak jelas. Nama Popi Andiani tercetak tebal dalam aplikasi messenger ku itu. Isinya sebuah PING!!! Dan ajakan untuk pergi ke Gasibu esok pagi. Kebetulan akupun berniat untuk membeli sepatu dan kerudung ke Gasibu. Ya. Gasibu masih saja ramai seperti minggu-minggu sebelum bulan puasa seperti sekarang. Dan pastinya orang-orang banyak yang pergi kesana dan pasti ada juga banyak orang jahat disana (pencopet). Paginya, setelah sahur aku sengaja untuk tidak tidur lagi karena sudah janjian dengan Popi untuk ke Gasibu bersama. Seperti biasa, aku telat pergi, belum lagi aku harus menjemput Cenia yang ingin pergi ke ...

Baksos LKSA Amanah Ummah

Jumat, 11 Juli 2014 Hari ini aku meluangkan waktuku untuk acara bakti sosial yang diadakan oleh HMPB (Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi) UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Seharusnya aku hari ini melakukan kegiatan yang biasa aku lakukan, yaitu bekerja di Pernik Bandung. Sejak pagi aku sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampus. Setelah sampai di kampus, aku mengunjungi rumah temanku yang berada di dekat kampus. Setelah itu kamipun berjalan menuju kosan kakak tingkatku yang menurutku lumayan jauh jaraknya. Setelah sampai di kosan kakak tingkatku, kamipun mengobrol kesana kemari sambil menunggu anak-anak yang lain datang. Setelah shalat Dzuhur, aku dan temanku memutuskan untuk pulang ke rumah temanku dulu untuk mengambil motor. Saat itu turun hujan, untungnya aku sudah bekal payung untuk pencegahan. Sesampainya di rumah temanku, kami beristirahat sebentar dan tak lama setelah itu kami pergi ke Mesjid Kifa dan bertemu dengan kakak-kakak tingkat yang sudah lebih dulu sampai d...

Me and My Lovely Family

Selamat menjalankan ibadah puasa yaa bagi teman-teman yang beragama muslim. Tahun ini adalah tahun 2014 masehi atau tahun 1435 hijriyah. Tahun ini sepertinya tidak jauh beda dengan tahun lalu. Sama-sama jauh dari orang tua. Kalau inget puasa, jadi inget jaman kecil dulu. Dulu, saat keluargaku masih tinggal di Bandung, ketika hari lebaran sudah datang, kami selalu jalan-jalan ke Alun-alun. Beli baju lebaran, main di timezone, buka bareng di KFC dan shalat berjamaah di Mesjid Raya Bandung. Kangen rasanya kalau inget itu semua. Kangen jalan-jalan sama mamah, bapak dan adek. Sejak dulu, perekonomian keluargaku memang tak seperti yang lain, cukup saja –menurutku-. Aku tak pernah memperdulikan aku bisa jajan atau enggak, yang penting aku bisa tinggal bersama kedua otangtuaku juga adikku. Jujur saja, kami tidak sering jalan-jalan. Setahun sekali aja mungkin, dan itu pun hanya ketika lebaran akan tiba. Walaupun begitu, aku tetap senang dan bahagia karena bisa berjalan-jalan denga...

Pertemuan Pertama

Hari ini pertemuan pertama gue dengan seorang teteh-teteh yang gue kira bakal gantiin posisi Dhiya di Pernik Bandung. Dhiya udah hampir satu minggu gak masuk kerja. Jadi yang kerja pada saat itu cuma gue. Mungkin Bapak kira Dhiya udah gak mau masuk kerja lagi karena selalu gak ada kabar kalau gak masuk kerja. Namanya Lina. Pertama kali melihatnya pastinya gue ngerasa dia sangat asing –maaf ya teteh- maklum kan namanya juga baru liat. Dia sepertinya orang yang sangat ramah. Dia sangat akrab dengan Bapak dan Mbak. Sebelumnya gue gak tau kalau dia itu adalah sepupunya Cenia, jadi pantes aja kalau udah kenal sama yang ada di rumah Cenia. Pada hari itu, Dhiya (lagi-lagi) gak masuk. Teteh itu datang dianter Abahnya. Saat itu gue gak banyak bicara, karena gue selalu jadi anak yang ansos kalau ketemu sama orang yang baru pertama kali gue kenal. Dia tersenyum ke arah gue. Gue cuma bisa balik senyum lagi sama dia. Dis selalu manggil gue ‘teteh’ –huft emang gue setua itu apa dipang...

Satu Gerbong Seribu Cerita

Minggu pagi ini aku berencana untuk pergi ke Stasiun Gambir Jakarta untuk membelikan Pakde ku tiket bus ke Lampung. Untuk sampai ke Stasiun Gambir, aku harus meniki kereta KRL dari Stasiun Sudimara terlebih dahulu dan turun di Stasiun Tanah Abang lalu dilanjut dengan tawar-menawar harga bajaj dengan abang bajaj yang sekarang sebagian bajajnya sudah berbahan bakar gas. Sekitar pukul 9.30 pagi, aku sudah siap untuk pergi ke Gambir, akupun berjalan dari rumah menuju jalan raya lalu menaiki sebuah angkot jurusan Ciputat-Jombang atau Ciledug-Jombang yang melewati Stasiun Sudimara. Sesampainya di stasiun, akupun langsung membeli tiket KRL yang harganya Rp 1500,00 dan menunggu kereta yang datang di stasiun itu sekitar pukul 10.00 di peron 2. Selagi menunggu kereta aku duduk di bangku besi yang terdapat di sisi peron, kulihat sekitarku, begitu banyak orang dengan kepentingan yang berbeda menunggu kereta yang sama denganku. Aku tersenyum karena melihat seorang anak kecil yang sedang b...

Sekilas Tentang Gue #part2

Sekilas tentang gue lagi nih, tappi disini gue bakal nyeritain tentang masa-masa studi gue. Gue pernah TQA di PUSDAI Bandung, namun gak sampai lulus –huft- dan gue gak sampai lulus karena pada saat itu gue pindah rumah dan rumah yang baru itu jauh dari pusdai. Di tahun 2000, gue masuk SD, sebelum masuk SD gue udah seneng baca. Baca koran, majalah bobo dan lain-lain. Pas SD kata mamah gue anak yang kutu buku, karena gak pernah main sama sekali dan selalu baca buku. Namun rangking gue di kelas 1 masih gak bagus, gue cuma dapet rangking ke 4. Seiring berjalannya waktu, gue jadi sering banget main. Bukan karena lingkungan yang udah beda, tetapi juga karena factor rumah temen SD yang gak begitu jauh. Namun alhamdulillah gue masih bisa meningkatkan prestasi gue dengan beberapa kali dapet rangking 1. Gue lulus SD tahun 2006 dengan nilai nem 33,05. Dengan nem yang gak begitu bagus, gue pilih 2 SMP Negeri yang ada di Bandung favorit gue. Awalnya gue pengen banget masuk SMPN 14 dan 16, tap...

Mirror, Justin Timberlake

Sore ini gue rasa adalah sore yang paling ngebosenin. Setelah lumayan stress dengan UAS Bahasa Arab tadi siang dan ditambah dengan mood yang berubah waktu kerja bikin hari gue makin ngebosenin. Setelah sampai rumah gue dengerin music yang ada di handphone . next, next, next, next sampe akhirnya kedenger suara intro lagu Mirror-nya Justin Timberlake.. “It’s like you’re my mirror, my mirror staring back at me.. I couldn’t get any bigger, with anyone else beside of me.. And now it’s clear as this promise, that we’re making two reflections into one.. Cause it’s like you’re my mirror, my mirror staring back at me, staring back at me..” Dari penggalan lyrics lagu mirror itu, gue ambil kesimpulan kalau jodoh kita itu adalah cerminan dari diri kita. Sama kayak yang sering kita denger, kalau kitanya baik, kita bakal dapet jodoh yang baik juga. Dan kalau kitanya jahat? Ya pasti kita bakal dapet jodoh yang hampir sama juga. Gak tau kenapa tema jodoh selalu menjadi hal yang sanga...

Ketika Tuhan Mempertemukan Kita (Lagi)

*LANJUTAN* Setelah gue gak kerja lagi di toko baju, gue stay at home dan mencoba belajar soal-soal SBMPTN dari buku yang gue beli. Sampai suatu hari gue twitter­ -an sama sesorang yang udah gak asing lagi buat gue. Cenia. Kita ngobrol banyak hal di medsos itu dan gue cerita kalau gue lagi nganggur dan dia pun megajukan sebuah penawaran “Bapak aku lagi butuh pegawai, kamu mau gak bantuin bapak aku?” gue yang baca itu langsung bilang ke nyokap dan setelah beberapa hari akhirnya gue diizinin nyokap buat pergi ke Bandung dan kerja di bapaknya Cenia. Selasa, 5 Februari 2013 gue pergi ke Bandung sendirian dan hanya diantar dengan doa restu nyokap gue. Besoknya gue janjian sama Cenia di Borma Cikutra jam 10 pagi. Jujur saat itu gue deg-degan, maklum gue udah lama gak ketemu dan gak deket sama dia, dan gue juga agak minder karena dia udah kuliah sedangkan gue cuma luntang-lantung gak jelas di rumah. Setelah sampai di depan Borma Cikutra, gue sms dia dan bilang kalau gue udah di Borma...

Ketika Tuhan Mempertemukan Kita

Disini gue bakal nyeritain gimana caranya Allah mempertemukan lagi gue dengan someone special di hidup gue. Penasaran ceritanya? Check this out gaissssss~ Kisah ini bukan bercerita tentang gue dan jodoh gue yaa.. simak aja dulu. Kisah ini dimulai ketika gue duduk di kelas satu SMP di salah satu SMPN Bandung. Gue termasuk anak kelas 7F, dari sekelas itu, yang dari SD Tilil itu Cuma gue. Ketika gue masuk SMP itu, gue kenal sama Fitria, dan ternyata kita satu kelas. Di kelas 7, gue deket sama beberapa anak yaitu Fitria, Astrid dan Cenia. Dan gue sempet deket banget sama yang namanya Cenia –buat Cenia, kalau baca ini tolong baca sampai beres ya, jangan lupa siapin tisu kali aja hidungnya lagi meler hahaha-. Kita sering curhat-curhatan, pulang sekolah bareng dan main bareng. Hal gila yang pernah gue lakuin sama dia di SMP adalah mengikuti someone yang dia keceng sampe ke daerah Taman Sari dan jalan kaki sampe nemu angkot yang bisa kita naikin, ditambah sama panas-panasan di peros...

Kisah Kasih Di Sekolah

“Sungguh aneh tapi nyata.. Tak kan terlupa.. Kisah kasih di Sekolah dengan si dia.. Tiada masa paling indah masa-masa di Sekolah.. Tiada kisah paling indah, kisah kasih di Sekolah…” - Kisah Kasih di Sekolah, Chrisye- Tau penggalan lagu diatas kan? Siapa sih yang gak tau sama penggalan lagu itu? Yaa mungkin anak-anak remaja jaman sekarang yang gaul-gaul aja yang gak tau sama lagu itu. Dan Alhamdulillah gue termasuk dalam anak remaja dan gue tau lagu itu –Yes- Pada tau kan, isi lagu itu apa? Yang pasti bukan tentang kisah si Kasih di Sekolah nya yaa. Hehehe. Yaa seperti yang sama-sama kita tau, lagu itu berisi kisah kasih di Sekolah –yaiyalah, judulnya aja itu. Huft-. Okee jadi maksud gue, lagu itu berkisah tentang percintaan yang terjadi di masa-masa yang paling indah dan menyenangkan, yaitu sekolah. Disini gue ambil sekolah khususnya SMA, kenapa? Karena pas SMP gue gak punya kisah kasih di Sekolah, sedangkan di SMA, sama aja hehehe. Pastinya semua orang pernah ngalamin kisah...

FOMO (Fear Of Missing Out)

FOMO. Fear Of Missing Out atau dalam bahasa Indonesianya adalah rasa takut kehilangan. Semua orang di dunia ini menurutku memiliki rasa tersebut. Rasa takut akan kehilangan sesuatu yang berharga dan bernilai dalam hidup mereka. Contohnya takut kehilangan handphone, takut kehilangan uang, takut kehilangan motor, takut kehilangan orang tua, takut kehilangan teman, takut kehilangan percaya diri, takut kehilangan jati diri, atau bahkan takut kehilangan sesuatu yang bukan milik mereka (gebetan, kecengan atau pacar orang lain misalnya *ehh). Rasa takut kehilangan adalah rasa yang wajar. Rasa ini akan muncul jika kita menanamkan rasa takut itu sendiri. Takut itu seperti keadaan seseorang ketika ia cemas, khawatir, bingung dan tidak tau harus berbuat apa. Bayangkan saja jika sebuah rasa takut itu disandingkan   dengan kata ‘kehilangan’ dibelakangnya, sudah pasti itu ibaratkan sudah jatuh tertimpa tangga. Rasa Takut+Kehilangan, adalah rasa dimana kita khawatir terhadap apa yang bel...